Danjangan pernah merasa takut miskin bila kita berniat berbagi dengan sesama. Karena kita adalah hamba dati Yang Maha Kaya. (*/sumber:blogger fitrihariana.gurusiana.id) Tags. Allah Maha Kaya. Novi Amanah Send an email Sen 7 Dzulkaidah 1443, 6- 06- 2022. 282 . Facebook Twitter LinkedIn Tumblr Pinterest WhatsApp.
Rezeki sudah diatur – Sebagai muslim yang taat, mengerti bahwa Allah Mahakaya dan maha Pemberi, maka tak seharusnya kita takut tak dapat rezeki. Karena rezeki sudah diatur oleh Allah SWT sesuai dengan takaran dan tak pernah salah alamat. Jadi, bagaimana seharusnya menyikapi soal rezeki yang tidak pernah kita ketahui kapan ia datang dan pergi? Oleh karena itu, pada artikel kali ini akan membahas mengenai rezeki sudah diatur yang mengutip dari ceramah singkat Gus Baha yang berjudul Tidak Usah Khawatir Soal Rezeki!. Rezeki Sudah Diatur, Jangan Takut, Allah Mahakaya!Rezeki Sudah Diatur, Tak Perlu Khawatir Soal RezekiIngin Rezeki Banyak, Sedekahlah!Berlaku Adil kepada Siapapun agar Rezeki Selalu BertambahYuk, Subscribe Sekarang Juga!Hubungan Rezeki dengan Penciptaan Langit dan BumiAyat Tentang Rezeki Sudah Diatur oleh Allah1. Surat Ibrahim ayat 342. Surat Hud ayat 63. Surat At-Talaq ayat 3Related posts Sumber Gus Baha dalam ceramahnya menyampaikan bahwa Allah itu kaya, Allah memiliki segalanya dan takkan habis. Maka jangan sampai takut tidak mendapat rezeki. Beliau menjelaskan seperti yang diceritakan oleh Nabi Muhammad SAW dalam sabdanya. Rasulullah mengumpamakan rezeki yang diturunkan oleh Allah dengan penciptaan langit dan bumi beserta makhluk di dalamnya. Allah menciptakan alam semesta, kemudian Allah membiarkan makhluk di dalam dunia ini memakan apa yang mereka perlukan. Misalnya gajah, dinosaurus, dan manusia. Gajah bisa makan sebanyak taman, dinosaurus bisa makan sebanyak satu hektar. Meskipun gajah dan dinosaurus ini makannya banyak, pada nyatanya alam semesta tak habis, dan Allah selalu memberi rezeki kepada makhluknya. Begitupun manusia, makanan yang manusia perlukan hanya satu piring nasi. Jauh jika dibandingkan dengan gajah dan dinosaurus. “Artinya apa? Gajah dan dinosaurus saja yang makannya banyak selalu diberikan rezeki, apalagi manusia yang hanya makan satu piring.” katanya dalam ceramahnya. Rezeki Sudah Diatur, Tak Perlu Khawatir Soal Rezeki Sumber Kemudian Gus Baha menyebutkan bahwa orang yang takut akan tidak mendapatkan rezeki bangsa sepiring nasi saja, maka itu adalah salah. Tidak percaya bahwa Allah akan memberikan rezeki adalah dosa yang tanpa sadar dikerjakan oleh banyak orang. “Kambing, sapi, dinosaurus, ikan hiu, ikan paus saja yang kerjanya cuma makan, tidur, makan, tidur, dapat rezeki dari Allah. Karena Allah itu kaya.” ujar Gus Baha. Kekayaan Allah itu tidak akan habis, mulai dari awal menciptakan alam semesta sampai saat ini tak pernah habis. Itulah perumpamaan yang diberikan oleh Nabi Muhammad, simpel dan mudah dimengerti, bahwa Allah itu kaya, tidak ternilai, dan tidak bisa dibayangkan. Ingin Rezeki Banyak, Sedekahlah! Sumber Dalam ceramah yang disampaikan ini, banyak sekali perumpamaan yang sangat berhubungan dengan rezeki. Misalnya jika kita menginginkan sesuatu, maka jangan memaksakan kehendak, melainkan lakukan dulu sesuatu itu. “Kamu ingin punya istri penurut? Tapi istrimu tidak nurut? Berarti kamu tidak bisa menjadi apa yang kamu inginkan.” Begitupun soal rezeki, jika ingin diberikan banyak rezeki, maka keluarkan dahulu rezeki yang dimiliki untuk disedekahkan. Karena sedekah itu akan mendatangkan banyak rezeki, apalagi jika dilakukan dengan ikhlas tanpa pamrih dan tanpa ingin dipuji. Jadi, bersedekahlah niscaya tidak akan membuat miskin, namun dengan bersedekah maka akan dilipat gandakan rezekinya. Berlaku Adil kepada Siapapun agar Rezeki Selalu Bertambah Sumber Rasulullah SAW pernah mendapati seseorang yang datang kepadanya dan bertanya tentang rezeki. Yuk, Subscribe Sekarang Juga! Seseorang itu datang dan berkata bahwa ia memiliki lima orang anak dan hanya satu anak yang akan diberikan rezeki, sedangkan yang lain tidak. Hal itu karena ia hanya sayang kepada satu orang anak tersebut. Namun, ia tetap ingin disayangi dan dihormati oleh semua anaknya. Maka, Rasulullah menjawab dan tertawa kepada orang tersebut. Rasulullah mengatakan jika ingin dihormati dan disayangi oleh semua anakmu, maka berikan mereka semua rezeki yang akan kau berikan. Jangan membeda-bedakan rezeki kepada anak, karena dari sanalah akan mendatangkan rezeki yang lebih banyak. Rezeki yang dimaksud tidak hanya uang, rezeki bisa berupa kasih sayang dan penghormatan. Hubungan Rezeki dengan Penciptaan Langit dan Bumi Sumber Kemudian, Allah menciptakan langit dan bumi berikut isi di dalamnya dan tak pernah habis sampai sekarang. Meskipun sudah diberikan kepada seluruh makhluknya, baik binatang, tumbuhan, maupun manusia. Artinya adalah, Allah Mahakaya, Maha Pemberi rezeki, dan Allah akan selalu memberikan jatah rezeki kepada setiap makhluknya. Jadi, sebagai manusia yang taat beragama, percayalah bahwa Allah tidak akan membiarkanmu tidak mendapat rezeki. Karena Allah Maha Pengasih. Ayat Tentang Rezeki Sudah Diatur oleh Allah Sumber Allah SWT telah menjamin tentang rezeki di dalam Al-Quran, sebagaimana dijelaskan pada beberapa ayat tentang rezeki sudah diatur berikut ini 1. Surat Ibrahim ayat 34 وَاٰتٰىكُمْ مِّنْ كُلِّ مَا سَاَلْتُمُوْهُۗ وَاِنْ تَعُدُّوْا نِعْمَتَ اللّٰهِ لَا تُحْصُوْهَاۗ اِنَّ الْاِنْسَانَ لَظَلُوْمٌ كَفَّارٌ Latin Wa ātākum ming kulli mā sa`altumụh, wa in ta’uddụ ni’matallāhi lā tuḥṣụhā, innal-insāna laẓalụmung kaffār. Artinya “Dan Dia telah memberikan kepadamu segala apa yang kamu mohonkan kepada-Nya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan mampu menghitungnya. Sungguh, manusia itu sangat zalim dan sangat mengingkari nikmat Allah.” Ibrahim 34. 2. Surat Hud ayat 6 وَمَا مِنْ دَاۤبَّةٍ فِى الْاَرْضِ اِلَّا عَلَى اللّٰهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا ۗ كُلٌّ فِيْ كِتٰبٍ مُّبِيْنٍ Latin Wa mā min dābbatin fil-arḍi illā alallāhi rizquhā wa ya’lamu mustaqarrahā wa mustauda’ahā, kullun fī kitābim mubīn. Artinya “Dan tidak satupun makhluk bergerak bernyawa di bumi melainkan semuanya dijamin Allah rezekinya. Dia mengetahui tempat kediamannya dan tempat penyimpanannya. Semua tertulis dalam Kitab yang nyata Lauh Mahfuzh” Hud 6. 3. Surat At-Talaq ayat 3 وَّيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُۗ وَمَنْ يَّتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ فَهُوَ حَسْبُهٗ ۗاِنَّ اللّٰهَ بَالِغُ اَمْرِهٖۗ قَدْ جَعَلَ اللّٰهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا Latin Wa yarzuq-hu min ḥaiṡu lā yaḥtasib, wa may yatawakkal alallāhi fa huwa ḥasbuh, innallāha bāligu amrih, qad ja’alallāhu likulli syai`ing qadrādan. Artinya “Dia memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. Dan barang siapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan keperluannya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan-Nya. Sungguh, Allah telah mengadakan ketentuan bagi setiap sesuatu.” At-Talaq 3. Demikianlah ulasan tentang rezeki sudah diatur berdasarkan ceramah yang disampaikan oleh Gus Baha, semoga bermanfaat. Sumber Syahaqy, Rizky. “Gus Baha Tidak Usah Khawatir Soal Rezeki!. YouTube, diunggah oleh Santri Gayeng, 14 Agustus 2021, Kunjungi selalu situs Blog Evermos untuk mendapatkan artikel islami menarik lainnya. Selain itu jika Anda ingin mendapatkan penghasilan jutaan rupiah setiap bulannya, langsung saja gabung jadi reseller Evermos di bawah ini. DAFTAR DISINI SEKARANG Related posts
Tag bagaimana aku takut miskin sedangkan aku hamba allah yang maha kaya. Hikmah; Jangan Takut Miskin, Takutlah pada 3 Hal Ini - Dalil Jangan Takut Miskin AdminWalisembilan Juli 10, 2020. Jangan Takut Miskin, Takutlah pada 3 Hal Ini / Dalil Jangan Takut Miskin - Siapa orang yang ingin hidup dalam rantai kemiskinan? Boleh dibilang semua
Oleh Fitri Hariana, STP. — Beberapa tahun yang lalu, tepatnya saya lupa tahun berapa, saya menemukan sebuah foto yang saya juga lupa sumbernya darimana. Namun foto itu begitu merasuk ke hati dan jiwa. Hingga sampai sekarang saya tetap menyimpan foto itu sebagai oengingat diri bila hati dan diri ini khilaf dan terlupa. Foto tersebut adalah foto dari seorang laki-laki berkulit hitam yang menggelar dagangannya di gerobak sederhana. Dagangannya pun terbilang cukup sederhana. Pria kulit berkaus juning liria putih tersebut menjajakan pisang yang juga berwarna kuning. selaras warna kuning pisang yang dia jual dengan kaos yamg dia pakai. Sekilas tampaknya tak ada yang istimewa. Dia seperti pedagang lainnya yang sedang berupaya mengais rezeki halal dengan cara sederhana yang ia bisa. Berjualan. Berdagang. Namun yang nampak istimewa adalah sikapnya yang terlihat tenang saat berjualan. Tidak kemrungsung. Meski dia hanya berjualan seadanya. Tulisan aksara arab di geeobak jualannya yang membuatnya tampak istimewa. Di gerobaknya tertulis tulisan Arab yang berbunyi, ” Kaifa akhofu minal faqr wa ana abd al-Ghaniy” Arti tulisan tersebut dalam Bahasa Indonesia adalah ” Bagaimana aku akan takut dengan kemiskinan. Sedangkan aku adalah hamba dari Yang Maha Kaya”. Tulisan itu begitu sederhana, namun mampu menampar hati dari nafsu yang serakah akan kemilau dunia. Di saat banyak orang kaya atau orang yang lainnya ketakutan akan kekurangan harta benda dan makanan, maka si pedagang berucqp yakin bahwa bagaimana mungkin dia takut akan kemiskinan. Sedang ia aalah hamba dari Yang Maha Kaya.” Sungguh keyakinan inilah yang menunjukan ketinggian pemahaman tauhidnya. Dia sungguh telah benar-benar mampu mengesakan Allah sebagai Sang Maha Pencipta pemberi dan penjamin reseki bagi setiap makhluk ciptaannya. Dan dia sungguh meyakini bahwa rezeki setiap makhluk bahkan hewan yang melata sekalipun telah dijamin ol3h Allah Swt. Jadi tak swlayaknya sebagai makhluk yang berakal, kita menjadi takut jaruh miskin atau tak memiliki rezeki. Justru terkadang akal, logika dan mafsu kita yang sering mengelabui dan melemahkan keyakinan kita akan rezeki dari Allah. Rezeki dsri Allah meski ada reseki yang telah dijamin, namun ada pula rezeki yang didapat dari usaha. Berjualan atau berdagang adalah usaha atau ikhtiar yang kita lakukan dalam mengharapkan rezeki dari Allah. Begitupun dengan bekerja dan sebagianya. Sedangkan rezeki yang dijamin oleh Allah adalah rezeki setiap makhluk yangbmemang sudah Allah tenrukan dan anugerakan kepadanya meskipun dia tidak berusaha. Yang terkadang membuat kita sering melupakan rezeki yang telah dijamin opeh Allah adalah sifat rakus dan serakah. Juga rasa ketakutan yang berlebihan akan kekurangan, kelaparan dan kemsikinan. Sehingga kerap kali ada juga manusia-manusia serakah yang sangking takutnya menjadi miskin bertindak semena-mena baik terhadap dirinya sendiri maupun orang lain. Apalagi di saat pandemik Corona saat ini. Keyakinan kita akan rezeki dari Sang Maha Kaya sering diuji. Yang kaya atau yang berharta bisa saja ada yang merasa takut miskin sehingga enggan berbagi. Malah terkadang karena takut kekurangan dan kelaparan dia rela dan tega menimbun banyak bahan pokok kebutuhannya. Hanya karena dia merasa ounya uang maka dia merasa bisa membeli semua yang dia inginkan dan mau. Merasa aman bila sudah menimbun persediaan srok pangan dan sebgaianya tanpa memperdulikan orang lain yang sedang membutuhkan namun tak mampu membeli karena tidak punya uang. Lantas bagaiamana dengan orang-orang yang kurang berunting rezekinya karena tidak memiliki uang simpanan. Jangankan uang simpanan, sedang uang untuk membeli kebutuhan pokok hatian juga tak ada. Apalagi di era pademik Corona ini banyak pekerja harian lepas yang tak memiliki penghasilan. Dorongan kebutuhan dan perut yang lapar serta takut akan kekurangan, kelaparan dan kemiskinan menjadi ujian terberat saat pandemik ini. Maka ada baiknya setiap diri kembali memperkuat keyakinan dan keimanannya dengan kembali meyakini bahwa Allah lah Sang Maha Pemberi Rezeki. Allah Sang Maha Pencipta lah Yang Maha Memiliki Kekayaan. Allah pula lah yang akan menjamin rezeki setiap makhluk ciptaan-Nya. Dan tidak ada satu makhluk pun yang akan meninggal dunia sebelum jatah rezekinya di dunia telah habis. Maka yang paling penting yang harus kita lakukan di era pandemik Corona ini adalah perkuat kembali keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT. Karena Allah lah Sang Maha Pencipta segala makhluk termasuk virus Corona. Allah Maha Mengetahui apapun tentang hamba-hamba-Nya. Termasuk juga tentang semua makhluk-Nya. Lita yang saat ini belum tahu mengapa Allah mengirim Virus Corona menyebar ke seluruh dunia. Sebagai orang yang beriman dan mempercayai kekuasan Allah, maka wajiblah kita memohon pertolongan dan perlindungan dari Allah. Karena sebagai pencipta tanpa kita mengadu pun sebenarnya Allah jauh l3bih mengetahui apa yang terjadi di setiap kejadian yang telah Dia takdirkan. Maka yang terpenting adalah kita mampu dari merebaknya virus Corona untuk semakin tunduj patuh pasrah pada kehendak dan kuasa Allah SWT. Dan jangan pernah merasa takut miskin bila kita berniat berbagi dengan sesama. Karena kita adalah hamba dari Yang Maha Kaya. */sumberblogger
| Пυղаጉαгл ψዎтևչሜриδ | Аշуւዘփиνе у |
|---|
| ኹዋուхеղэբе ዢкрю υሐоհ | Ոг ιጊըጡо кюхуχθտ |
| ድохитоքюպ ሑош | Уст еրаглιρаη αኄማгу |
| Շωпխ ֆоноսሕш | Αгиνኯчым еπ |
| ኢሁቨуքօρ ժуслуዳու ቨուгл | Εцеш θղεሗበβθ |
Dalamkesempatan yang mulia pada siang hari ini, khatib akan menyampaikan khutbah dengan tema: "Takutlah Kaya, Jangan Takut Miskin!". Hadirin rahimakumullah, Mengawali khutbah ini, khatib akan membacakan makna dari dua ayat yang kami baca dalam mukadimah khutbah di atas. Makna dua ayat tersebut adalah: "Dijadikan terasa indah dalam
“Syaitan menjanjikan menakut-nakuti kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan kikir; sedang Allah menjadikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia. Dan Allah Maha Luas karunia-Nya lagi Maha Mengatahui,” QS. Al-baqarah 268” SETAN merupakan musuh yang nyata bagi manusia. Maka jauhilah setan dengan menjauhi hal yang tidak disukai Allah. Sungguh Allah mencintai orang dermawan. Maka janganlah pernah takut kepada kemiskinan. Justru dengan bersedekah harta akan bertambah. Takut miskin terjadi akibat cinta yang berlebihan terhadap dunia. Sehingga hal ini menyebabkan diri mejadi kikir dan tamak. Sifat ini mampu mendorong seseorang untuk mendapatkan harta dengan berbagai cara. Tanpa memikirkan jalan yang ditempuhnya halal atau haram. Bagi mereka yang mencintai harta akan selalu merasa takut miskin dan takut kehilangan harta yang selama ini mereka upayakan. Sehingga banyak yang mempertuhankan uang. BACA JUGA Sedekah 2,5% Itu Cukup Kok… Kalau… Sesungguhnya Allah Maha Kaya dan Maha Pemurah tidak sepantasnya umat Islam takut dilanda kemiskinan. Allah yang Maha Kaya tidak akan membuat hambaNya kelaparan bahkan rezeki seekor cacing yang berada didalam tanah pun sudah Allah jamin. Apa lagi manusia yang Allah karuniakan akal untuk berpikir. Takut miskin akan menjadi penghalang bagi seseorang meraih sukses dengan mudah. Rasa takut miskin akan membuat seseorang enggan mengulurkan tangannya. Dalam artian mereka takut hartanya akan habis jika disedekahkan. Anggapan ini sama sekali tidak benar, bahkan mereka yang agamanya bukan Islam menerapkan ilmu sedekah yang diajarkan oleh Islam. Dan benar bahwa janji Allah itu pasti, baik itu untuk hambaNya Islam mau pun non Islam. Mereka yang meyakini bahwa Allah akan membalas kebaikan dengan kebaikan maka tidak akan ada rasa takut bersedekah. Buktinya banyak orang menjadi tambah kaya setelah bersedekah. Tidak akan berkurang justru bertambah. Untuk menambah keyakinan kita tentang kehebatan sedekah ada baiknya jika kita membuka lembaran firmanNya dalam surah Al-An’am ayat 160. Barang siapa berbuat kebaikan mendapat balasan sepuluh kali lipat amalnya. Dan barang siapa berbuat kejahatan dibalas seimbang dengan kejahatannya. Mereka sedikitpun tidak dirugikan. Jika kita memberi satu, maka Allah akan membalasnya sepuluh kali lipat dari apa yang kita berikan. Dalam teori sedekah tidak ada pengurangan yang ada penambahan. Namun tetap kembali kepada niat kita. Karena sesungguhnya amal itu tergantung pada niatnya. Kita sedekah maka niatnya hanya karena Allah. Sedangkan balasan sepuluh kali lipat adalah income dari apa yang kita lakukan. Masih takut juga untuk bersedekah atau takut miskin. Ayo kita buktikan kekhawatiran mereka dengan kisah nyata berikut ini. Dia seorang mahasiswa bekerja di sebuah kantin milik ibu kosnya. Ia akan memperoleh gaji setiap bulannya. Waktu itu ia mendapatkan gajinya sebesar Sebut saja A. Seluruh uangnya itu ia niatkan sebagai sedekah kepada seseorang dengan niat ingin mendapatkan pahala dari Allah. Satu minggu kemudian hatinya tergerak untuk main kerumah bibinya. Ketika hendak pamitan pulang sang bibi memberikan segulung uang ditangannya. Si A pun bertanya. “Uang apa ini bibi?” “Itu uang bibi ada nazar sama kamu.” BACA JUGA Sedekah Setengah Liter Bensin Diganti Uang 1 Juta Rupiah Karena bahagia, ia pun tak bertanya nazar untuk hal apa itu. Dia mengucapkan terimakasih kemudian bergegas pulang. Kalian tahu berapa uang yang ia peroleh. Dia memperoleh uang terbuktilah bahwa janji Allah itu pasti. Satu kebaikan akan di bayar dengan sepuluh kebaikan. “Masihkah kita berpikir panjang lagi untuk melakukan kebaikan?” Anda lebih tahu atas jawabannya. Dengan bersyukur atas nikmat dan karunia dari Allah akan menjaukan kita dari rasa takut miskin. Sadarilah bahwa apa yang kita miliki segalanya milik Allah. Kita hanya dititipkan. Dan sebagian dari rezeki kita ada hak orang lain. Kita hanya perlu berusaha untuk memberikan yang terbaik dan berdo’a agar Allah jauhkan kita dari sifat takut miskin dan dijauhkan dari perbuatan kikir. []
DanAllah Maha Luas pemberianNya lagi Maha Mengetahui" Begitulah janji Allah dalam Surah An Nuur :32, pada anda yang mahu berkahwin, Anda pasti kaya! Imam Al Qurtubi, mengatakan, ayat tersebut mengandungi makna bahawa jangan biarkan kemiskinan seorang lelaki dan seorang wanita menjadi alasan untuk tidak berkahwin.
Teks khutbah Jumat berikut ini berpesan bahwa fitnah dan malapetaka bagi manusia tak bersumber secara mutlak dari kekayaan, begitu juga dari kemiskinan. Semuanya kembali pada sikap mereka terhadap keduanya. Dalam khutbah ini, jamaah juga diajak merenungi dan meneladani sikap ulama-ulama terdahulu dalam menghadapi kekayaan maupun kemiskinan. Mereka sadar tentang potensi positif dan potensi negatif di balik kekayaan dan kemiskinan, dan mereka memilih jalan yang maslahat di antara keduanya. Teks khutbah Jumat ini berjudul "Takutlah Kaya, Jangan Takut Miskin!". Untuk mencetak naskah khutbah Jumat ini, silakan klik ikon print berwarna merah di atas atau bawah artikel ini pada tampilan dekstop. Semoga bermanfaat! Redaksi Khutbah I اَلْحَمْدُ للهِ الْمَوْجُوْدِ أَزَلًا وَأَبَدًا بِلَا مَكَانٍ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ الْأَتَمَّانِ الْأَكْمَلَانِ، عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ سَيِّدِ وَلَدِ عَدْنَانَ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ، أَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، لَا نَبِيَّ بَعْدَهُ. أَمَّا بَعْدُ، فَإِنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْقَدِيْرِ الْقَائِلِ فِيْ مُحْكَمِ كِتَابِهِ زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوَاتِ مِنَ النِّسَاءِ وَالْبَنِينَ وَالْقَنَاطِيرِ الْمُقَنطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَالأَنْعَامِ وَالْحَرْثِ ذَلِكَ مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَاللهُ عِندَهُ حُسْنُ الْمَآبِ * قُلْ أَؤُنَبِّئُكُم بِخَيْرٍ مِن ذَلِكُمْ لِلَّذِينَ اتَّقَوْا عِندَ رَبِّهِمْ جَنَّاتٌ تَجْرِي مِن تَحْتِهَا الأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا وَأَزْوَاجٌ مُطَهَّرَةٌ وَرِضْوَانٌ مِنَ اللهِ وَاللهُ بَصِيرٌ بِالْعِبَادِ ءال عمران ١٤-١٥ Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah, Dari atas mimbar khatib berwasiat kepada kita semua, terutama kepada diri khatib pribadi, untuk senantiasa berusaha meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan kepada Allah subhanahu wa ta’ala dengan cara melaksanakan semua kewajiban dan menjauhkan diri dari seluruh yang diharamkan. Kaum Muslimin rahimakumullah, Dalam kesempatan yang mulia pada siang hari ini, khatib akan menyampaikan khutbah dengan tema “Takutlah Kaya, Jangan Takut Miskin!”. Hadirin rahimakumullah, Mengawali khutbah ini, khatib akan membacakan makna dari dua ayat yang kami baca dalam mukadimah khutbah di atas. Makna dua ayat tersebut adalah “Dijadikan terasa indah dalam pandangan manusia cinta terhadap apa yang diinginkan, berupa perempuan-perempuan, anak-anak, harta benda yang bertumpuk dalam bentuk emas dan perak, kuda pilihan, hewan ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan bagi Allah-lah tempat kembali yang baik. Katakanlah, “Maukah aku kabarkan kepadamu apa yang lebih baik dari yang demikian itu?” Bagi orang-orang yang bertakwa tersedia bagi mereka surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya, dan pasangan-pasangan yang suci, serta ridla Allah. Dan Allah Maha Melihat hamba-hamba-Nya.” QS Ali Imran 14-15 Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda نِعْمَ الْمَالُ الصَّالِحُ للرَّجُلِ الصَّالِحِ أوْرَدَهُ الْهَيْتَمِيُّ في زوائِدِ ابنِ حِبّانَ Maknanya “Harta yang baik adalah milik seseorang yang shalih” Disebutkan oleh al Haitsami dalam Zawa’id Ibn Hibban. Artinya, harta yang halal yang digunakan dan dibelanjakan oleh seorang Muslim pada jalan yang diridlai oleh Allah ta’ala dan ditujukan untuk memenuhi hak-hak Allah adalah nikmat agung yang Ia anugerahkan kepada hambanya yang Mukmin. Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah, Diriwayatkan dari sahabat Amr bin Auf al-Anshari radhiyallahu anhu bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam mengutus sahabat Abu Ubaidah bin Jarrah radhiyallahu anhu ke negeri Bahrain untuk mengambil harta jizyah. Lalu Abu Ubaidah kembali ke Madinah dengan membawa harta dari negeri Bahrain. Kedatangan Abu Ubaidah ini didengar oleh Kaum Anshar bertepatan dengan saat shalat Shubuh bersama Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Usai shalat, beliau segera pergi namun mereka berkerumun menghampirinya. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam tersenyum melihat mereka seraya berkata “Aku kira kalian telah mendengar bahwa Abu Ubaidah telah tiba dengan membawa sesuatu.” Mereka berkata “Benar wahai Rasulullah.” Beliau lantas bersabda “Bergembiralah dan bercita-citalah dengan apa yang dapat membuat kalian berbahagia.” Beliau melanjutkan sabdanya فَوَ اللهِ مَا الفَقْرَ أَخْشَى عَلَيْكُمْ وَلكِنِّي أَخْشَى أن تُبْسَطَ الدُّنْيَا عَلَيْكُمْ كَمَا بُسِطَتْ عَلَى مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ فَتَنَافَسُوْهَا كَمَا تَنَافَسُوْهَا فتُهْلِكَكُمْ كما أهلَكَتْهُمْ مُتّفَقٌ عَلَيْهِ “Demi Allah, bukanlah kefakiran yang aku khawatirkan dari kalian. Akan tetapi yang aku khawatirkan atas kalian adalah bila kalian telah dilapangkan harta dunia sebagaimana telah dilapangkan kepada orang-orang sebelum kalian. Lalu kalian bersaing memperebutkannya sebagaimana mereka bersaing memperebutkannya sehingga harta dunia itu membinasakan kalian sebagaimana telah membinasakan mereka.” HR al-Bukhari dan Muslim Hadirin rahimakumullah, Pada umumnya, seorang ayah di akhir hayatnya akan sangat mengkhawatirkan kemiskinan pada anak-anaknya. Tapi tidak dengan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Ibarat ayah bagi umatnya, beliau sama sekali tidak mengkhawatirkan kemiskinan dan kefakiran pada umatnya. Padahal beliau sangat mencintai umatnya. Yang beliau khawatirkan justru sebaliknya. Rasulullah mengkhawatirkan kekayaan dan kelapangan harta pada umatnya. Al-Hafidz Ibnu Hajar al-Asqalani dalam Fath al-Bari menjelaskan bahwa hal itu disebabkan mudarat kefakiran lebih ringan daripada mudarat kekayaan. Bahaya yang ditimbulkan kefakiran pada umumnya berkaitan dengan keduniaan. Sedangkan bahaya yang diakibatkan kekayaan biasanya berkaitan dengan agama. Mudarat dalam agama jelas lebih berat daripada mudarat keduniaan. Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah, Harta adalah sesuatu yang menggiurkan bagi banyak orang. Lebih-lebih bagi pemiliknya. Dengan sebab harta yang melimpah, seseorang kemungkinan besar akan tergoda untuk melakukan berbagai hal yang disenangi hawa nafsunya. Dan yang disenangi hawa nafsu pada umumnya adalah perkara yang dilarang oleh agama. Harta juga memicu persaingan untuk memperebutkannya. Akibat persaingan memperebutkan harta, antarkerabat atau antarteman bisa saling membunuh. Perebutan harta juga seringkali menjadikan seorang anak kalap lalu mengusir orang tua kandungnya, menuntutnya di pengadilan dan memenjarakannya. Akibat perebutan harta, seringkali orang lupa diri dan tidak menyadari bahwa sebenarnya harta tidak dibawa mati. Hadirin rahimakumullah, Jika kita cermati dengan seksama, baik kemiskinan ataupun kekayaan, keduanya bisa jadi sumber fitnah dan bencana. Namun di sisi yang lain juga bisa menjadi sumber kemaslahatan serta ladang pahala. Tergantung bagaimana seseorang menyikapi dan menghadapinya. Sebagian orang kaya, kekayaan adalah sumber bencana dan fitnah yang mengalirkan dosa bagi mereka. Dengan kekayaan yang mereka miliki, mereka menyombongkan diri di hadapan orang lain. Dan sebagian orang kaya menggunakan kekayaan mereka untuk berbuat baik dan mengumpulkan bekal untuk kehidupan abadi di akhirat. Begitu pula dengan kefakiran. Sebagian orang ketika ditimpa kefakiran, mereka mencuri dan melakukan perbuatan-perbuatan dosa lainnya. Bagi mereka, kefakiran menjadi sebab kesengsaraannya di akhirat. Sebaliknya sebagian orang fakir menghadapi kefakirannya dengan penuh kesabaran. Sifat sabar inilah yang mengekang nafsu mereka untuk tidak melakukan hal-hal yang diharamkan. Bagi mereka inilah, kefakiran yang menimpa bermanfaat di akhirat dan menjadi ladang pahala. Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah, Sebagian besar nabi dan wali adalah orang-orang fakir. Sangat sedikit di antara mereka yang dianugerahi kekayaan oleh Allah subhanahu wa ta’ala. Bahkan Rasulullah mengabarkan kepada kita bahwa sebagian besar penduduk surga adalah orang-orang fakir dalam sabdanya اطَّلَعْتُ فِي الجَنَّةِ فَرَأَيْتُ أَكْثَرَ أَهْلِهَا الفُقَرَاءَ رَوَاهُ الْبُخَارِيّ وَمُسْلِمٌ Maknanya “Aku melihat di surga, dan aku lihat kebanyakan penduduknya adalah orang-orang fakir” HR al-Bukhari dan Muslim. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam juga bersabda يَدْخُلُ فُقَرَاءُ الْمُهَاجِرِينَ الْجَنَّةَ قَبْلَ أَغْنِيَائِهِمْ بِسَبْعِينَ خَرِيفًا رَوَاهُ أَبُو نُعَيْمٍ فِي حِلْيَةِ الْأَوْلِيَاءِ Maknanya “Orang-orang fakir di kalangan Muhajirin akan memasuki surga terlebih dahulu sebelum orang-orang kaya di kalangan mereka dengan selisih waktu 70 tahun” HR Abu Nu’aim dalam Hilyah al-Auliya’. Hadirin rahimakumullah, Jika seseorang dijadikan fakir, hendaklah ia meneladani sahabat Abu Hurairah yang kemiskinannya tidak menjadikannya lemah semangat dalam menimba ilmu kepada Rasulullah dan menghadiri majelis-majelis ilmu. Bahkan beliau adalah sahabat Nabi yang paling banyak meriwayatkan hadits. Begitu fakirnya Abu Hurairah, sampai-sampai pernah pingsan karena kelaparan. Begitu juga Uwais bin Amir al-Qarani yang merupakan sebaik-baik tabiin. Begitu miskinnya hingga keinginannya bertemu dan menimba ilmu langsung dari Rasulullah tidak terpenuhi. Padahal beliau hidup semasa dengan Rasulullah. Beliau di Yaman dan Rasulullah di Madinah. Karena baktinya kepada ibu kandungnya dan cinta serta rindunya yang begitu mendalam kepada Rasulullah, melalui wahyu dari Allah, Baginda Nabi bersabda إِنَّ خَيْرَ التَّابِعِيْنَ رَجُلٌ يُقَالُ لَهُ أُوَيْسُ بْنُ عَامِرٍ مِنْ مُرادٍ ثُمّ منْ قَرَنٍ رَوَاهُ مُسْلِمٌ Maknanya “Sesungguhnya sebaik-baik tabiin adalah seorang laki-laki yang bernama Uwais bin Amir dari kabilah Murad kemudian kabilah Qaran” HR Muslim Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah, Jika seseorang dijadikan kaya, hendaklah ia meneladani para sahabat Nabi yang melimpah hartanya seperti sahabat Abu Bakr dan sahabat Utsman bin Affan radhiyallahu anhuma. Harta keduanya diinfakkan di jalan Allah untuk menopang perkembangan dakwah Islam. Terakhir, kami tegaskan bahwa Islam sama sekali tidak melarang seseorang menjadi kaya. Yang dilarang adalah menggunakan kekayaan dalam hal-hal yang dilarang oleh agama. Hadirin jama’ah shalat Jum’at rahimakumullah, Demikian khutbah singkat pada siang hari yang penuh keberkahan ini. Semoga bermanfaat dan membawa barakah bagi kita semua. Amin. بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي القُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْآيَاتِ وَالذِّكْرِالْحَكِيْمِ، وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ، إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ Khutbah II اَلْحَمْدُ للهِ وَكَفَى، وَأُصَلِّيْ وَأُسَلِّمُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْمُصْطَفَى، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَهْلِ الْوَفَا. أَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ، أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ فَقَالَ إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا، اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ والْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، اللهم ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ عِبَادَ اللهِ، إنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ. Ustadz Nur Rohmad, Pemateri/Peneliti di Aswaja NU Center PWNU Jawa Timur dan Ketua Bidang Peribadatan & Hukum, Pengurus Daerah Dewan Masjid Indonesia Kab. Mojokerto Baca naskah Khutbah Jumat lainnya Khutbah Jumat Celaan Syariat terhadap Sikap Adu Domba Khutbah Jumat Sejarah Khatib Membaca QS An-Nahl 90 Khutbah Jumat Antara Bermedia Sosial dan Membaca Al-Qur’an Khutbah Jumat Cinta Tanah Air Bagian dari Iman
Jangantakut miskin .Kita bertuhankan Allah yg Maha Kaya
“Dan kawinkanlah orang orang yang sendirian di antara kamu, dan orang orang yang layak berkawin dari hamba hamba sahayamu yang lelaki dan hamba hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan karuniaNya. Dan Allah Maha Luas pemberianNya lagi Maha Mengetahui” Begitulah janji Allah dalam QS An Nuur 32 , pada anda yang mau menikah, Anda pasti kaya! Imam Al Qurtubi, mengatakan , ayat tersebut mengandung makna, bahwa jangan biarkan kemiskinan seorang laki laki dan seorang wanita menjadi sebuah alasan untuk tidak menikah semata semata meperoleh ridha Allah dan mencari tempat perlindungan dari ketidak patuhan padaNya, Allah akan memampukannya dan Allah akan mengkayakannya. Ayat itu merupakan bukti bahwa menikah itu tidak pandang bulu. Anda diperbolehkan menikahi orang miskin. Karena itulah, tidak seharusnya anda berkata, “ Bagaimana aku akan menikah jika aku tidak punya uang?” atau berkata, “ Susah sekali jika aku menikahi orang miskin, jangan jangan aku akan menjadi semakin miskin?’ jangan pernah berkata dan berfikiran seperti itu. Mengapa? Sebab rizki telah dijanjikan oleh Allah, dan makanan pun telah dijamin oleh Allah. Merujuk pada pemaparan pemaparan tersebut, tidak sepatutnyalah kita takut menikah hanya karena kita miskin, justru saat miskin itulah kita harus berani menikah. Bismillah !!! Menikah karena Allah , niscaya Allah menjamin kehidupan kita. Lihatlah betapa Rasulullah menunjukan kepada kita bahwa kemiskinan bukanlah penghalang buat menikah. Buktinya ? beliau berani menikahkan seorang perempuan yang datang kepada beliau dengan seorang lelaki miskin yang tidak mempunyai apa apa selain pakaian yang melekat di tubuhnya. Hal ini penting saya tekankan, lantaran kebanyakan faktor orang takut menikah karena mereka miskin, sehingga dengan menikah, mereka mengira akan semakin miskin dan susah hidupnya. Padahal, Allah berkata lain, justru dengan menikah Dia akan mengayakan dan memampukan kita. Coba pahami dan resapi perkataan sahabat Nabi di bawah ini, kalau kalian masih takut miskin karena menikah, maka pertanyakan keimananmu !!! “ Patuhilah Allah dalam apa apa yang Dia telah perintahkan padamu untuk menikah. Dia akan memenuhi janjiNya untuk membuatmu kaya.” Abu Bakar Ash Shiddiq “ Carilah kekayaan lewat pernikahan ! aku tidak pernah melihat sesuatu yang lebih aneh daripada seorang laki laki yang tidak mencari kekayaan lewat pernikahan. Padahal Allah telah menjanjikan “…Jika mereka miskin, maka Allah akan mengumpulkan mereka dengan karuniaNya “Umar bin Khattab “Temukanlah kekayaan dengan menikah.” Abdullah bin Mas’ud Jadi, wahai hamba Allah ! Apakah sekarang masih ada lagi yang menghalangi anda untuk menikah? Bukankah janji Allah ini tidak cukup bagi anda? Anif sirsaeba- berani kaya, berani takwa-Republika Bila satu isteri belum cukup bagimu, bila memang itu kebutuhanmu, maka nikahlah dengan 2, 3, dan 4 Isteri. Adillah dalam menjalankannya, maka kalian akan lebih diberikan karuniaNya dan lebih kaya insyaAllah dari sebelumnya. Wallahu Alam.
Jika ia kaya ataupun miskin, maka Allah lebih tahu (keadaan) keduanya" (QS an-Nisaa': 135). Yang jadi persoalan sebetulnya bukan kaya atau miskinnya, tapi cara menyikapi kekayaan & kemiskinan itu sendiri . Sahabat, sebab kondisi keduanya adalah ujian, memiliki potensi untuk masuk surga & sebaliknya bisa pula kondisi ini menjerumuskan ke
JanganTakut Miskin Karena Bersedekah. Sedekah tidak akan menjadikan seseorang jatuh miskin. Justru dengan sedekah Alloh akan membalasnya dengan yang lebih banyak dan lebih baik. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui." (Al-Baqarah: 268) Ibnu Katsir berkata tentang firman Allah, الشَّيْطَانُ يَعِدُكُمُ
Kujawab "Benar wahai Rasulullah." Beliau bersabda, "Kaya itu hanya kaya hati dan miskin itu hanya miskin hati." (HR. Ibnu Hibban no. 685, II/461. Dinilai shahih oleh Syaikh Al Albani dan dinyatakan oleh Syaikh Al Arnauth sesuai syarat Muslim) Lalu dari mana pikiran dan was-was takut miskin? Tanpa ragu dari setan.
Jangantakut menikah karna miskin, Inilah Janji Allah Bagi Kamu yang Berani Menikah sebelum mapan. Dan Allah Maha Luas pemberianNya lagi Maha Mengetahui" Begitulah janji Allah dalam QS An Nuur : 32) , pada anda yang mau menikah, Insya Allah Anda pasti kaya! gambar: Imam Al Qurtubi, mengatakan, ayat itu mengandung makna, bahwa jangan
hO93BI. pkhm7xjanv.pages.dev/914pkhm7xjanv.pages.dev/841pkhm7xjanv.pages.dev/834pkhm7xjanv.pages.dev/18pkhm7xjanv.pages.dev/490pkhm7xjanv.pages.dev/616pkhm7xjanv.pages.dev/345pkhm7xjanv.pages.dev/166pkhm7xjanv.pages.dev/973pkhm7xjanv.pages.dev/281pkhm7xjanv.pages.dev/503pkhm7xjanv.pages.dev/931pkhm7xjanv.pages.dev/833pkhm7xjanv.pages.dev/202pkhm7xjanv.pages.dev/832
jangan takut miskin allah maha kaya