KehidupanPolitik Kerajaan Pajajaran. Bentuk dan sistem pemerintahan raja raja Pajajaran hanya dapat diketahui dari beberapa orang raja saja. Raja raja yang diketahui pernah memerintah dikerajaan Pajajaran diantaranya sebagai berikut: Maharaja Jayabhupati, Haiii sahabat Tailneko, mumpung sekarang sekolah udah FULLDAY, libur jadi dua hari deh! Maka dari itu, saya bisa luangin waktu untuk share ilmu lebih ke kalian. Kali ini, saya akan membagikan materi sejarah dan kehidupan mengenai Kerajaan Pajajaran dan Kerajaan Melayu lengkap dan ringkas. Jadi, kalian ga usah deh ribet-ribet cari materi sejarah yang buanyaknya minta ampun itu. Download PPT Enjoy!!! KERAJAAN PAJAJARAN Kerajaan Pajajaran adalah nama lain dari Kerajaan Sunda saat kerajaan ini beribukota di kota Pajajaran atau Pakuan Pajajaran Bogor di Jawa Barat yang terletak di Parahyangan Sunda. Kata Pakuan sendiri berasal dari kata Pakuwuan yang berarti kota. Sejarah menyebutkan bahwa awal berdirinya Kerajaan Pajajaran ini adalah pada tahun 923 dan pendirinya adalah Sri Jayabhupati. Bukti-bukti ini didapat dari Prasasti Sanghyang berumur 1030 Masehi yang ada di Suka Bumi. A. Kehidupan Politik Akibat sumber-sumber sejarah yang terbatas, aspek kehidupan politik tentang Kerajaan Sunda/Pajajaran hanya sedikit saja yang diketahui. Aspek kehidupan politik yang diketahui terbatas pada perpindahan pusat pemerintahan dan pergantian takhta raja. Daftar Raja Sri Baduga Maharaja 1482 – 1521 Surawisesa 1521 – 1535 Ratu Dewata 1535 – 1543 Ratu Sakti 1543 – 1551 Ratu Nilakendra 1551-1567 Raga Mulya 1567 – 1579 Jayabhupati Rahyang Niskala Wastu Kencana Rahyang Dewa Niskala Rahyang Ningrat Kencana Sri Baduga MahaRaja Hyang Wuni Sora Ratu Samian Prabu Surawisesa Prabu Ratu Dewata Puncak Kejayaan Kerajaan Pajajaran pada masa pemerintahan Sri Baduga Maharaja mengalami masa keemasan. Sang Maharaja membuat talaga besar yang bernama Maharena Wijaya, membuat jalan yang menuju ke ibukota Pakuan dan Wanagiri. Memperteguh pertahanan ibu kota, memberikan desa kepada semua pendeta dan pengikutnya untuk menggairahkan kegiatan agama yang menjadi penuntun kehidupan rakyat. Kemudian membuat pagelaran bermacam-macam formasi tempur, pamingtonan tempat pertunjukan, memperkuat angkatan perang, mengatur pemungutan upeti dari raja-raja bawahan dan menyusun undang-undang kerajaan. Perpindahan Pusat Pemeritahan Kerajaan Galuh Prasasti Canggal yang ditemukan di Gunung Wukir, Jawa Tengah tahun 732 M dibuat oleh Sanjaya dan menyebutkan bahwa Sanjaya adalah anak Sanaha, saudara perempuan Raja Sanna yang berkuasa di Kerajaan Galuh. Agama yang berkembang pada masa Kerajaan Galuh adalah Hindu Syiwa. Hal itu dinyatakan dengan jelas pada Prasasti Canggal. Pusat Kerajaan Prahajyan Sunda Prasasti Sahyang Tapak yang ditemukan di Pancalikan dan Bantarmuncang daerah Cibadak, Sukabumi menyebutkan bahwa pada tahun 1030 Jayabhupati membuat daerah larangan di sebelah timur Sanghyang Tapak berupa sebagian sungai yang siapa pun dilarang mandi dan menangkap ikan di dalamnya. Siapa pun yang melanggar larangan akan terkena kutukan yang mengerikan, misalnya akan terbelah kepalanya, terminum darahnya, atau terpotong-potong ususnya. Pusat Kerajaan Kawali Menurut prasasti di Astanagede Kawali, diketahui bahwa setidak-tidaknya pada masa pemerintahan Rahyang Niskala Wastu Kancana pusat kerajaan sudah berada di situ. Istananya bernama Surawisesa. Raja telah membuat selokan di sekeliling keraton dan mendirikan perkampungan untuk rakyatnya. Pusat Kerajaan Pakuan Pajajaran Setelah Raja Rahyang Ningrat Kancana jatuh, takhtanya digantikan oleh putranya, Jayadewata atau Sri Baduga Maharaja. Ia menjalankan pemerintahan berdasarkan kitab hukum yang berlaku sehingga terciptalah keadaan aman dan tenteram, tidak terjadi kerusuhan atau perang. Pada masa itu, penduduk Kerajaan Sunda sudah ada yang memeluk agama Islam. B. Kehidupan Ekonomi Pertanian merupakan kegiatan mayoritas rakyat Sunda. Berdasarkan kitab Carita Parahyangan dapat diketahui bahwa kehidupan ekonomi masyarakat Kerajaan Sunda umumnya bertani, khususnya berladang berhuma. Kerajaan Sunda-Pajajaran memiliki setidaknya enam pelabuhan penting Banten, Pontang, Cigede, Tamgara, Sunda Kelapa, dan Cimanuk. Setiap pelabuhan ini dikepalai oleh seorang syahbandar yang bertanggung jawab kepada raja. Para syahbandar ini bertindak sebagai wakil raja di pelabuhan-pelabuhan yang dikuasainya, sekaligus menarik pajak dari para pedagang yang ingin berjualan di daerah ini berupa kiriman upeti berwujud barang dagangan yang mahal atau uang. Dalam hal transportasi air, selain melalui laut, dilakukan pula melalui sungai-sungai besar seperi Citarum dan Cimanuk, sebagai jalur perairan dalam negeri. Meskipun pusat kekuasan Kerajaan Sunda berada di pedalaman, namun hubungan dagang dengan daerah atau bangsa lain berjalan baik. Di kota-kota pelabuhan Pajajaran diperdagangkan lada, beras, sayur-sayuran, buah-buahan, dan hewan piaraan. C. Kehidupan Sosial-Budaya Berdasarkan kitab Sanghyang Siksakandang Karesian, kehidupan sosial masyarakat Kerajaan Sunda dapat dibagi menjadi beberapa kelompok, antara lain sebagai berikut. Kelompok Rohani dan Cendekiawan Kelompok rohani dan cendekiawan adalah kelompok masyarakat yang mempunyai kemampuan di bidang tertentu. Misalnya, brahmana yang mengetahui berbagai macam mantra. 2. Kelompok Aparat Pemerintah Kelompok masyarakat sebagai alat pemerintah negara, misalnya bhayangkara bertugas menjaga keamanan, prajurit tentara, hulu jurit kepala prajurit. 3. Kelompok Ekonomi Kelompok ekonomi adalah orang-orang yang melakukan kegiatan ekonomi. Misalnya, juru lukis pelukis, pande mas perajin emas, pande dang pembuat perabot rumah tangga, pesawah petani, dan palika nelayan. Kehidupan masyarakat Kerajaan Sunda adalah peladang, sehingga sering berpindah-pindah. Oleh karena itu, Kerajaan Sunda tidak banyak meninggalkan bangunan yang permanen, seperti keraton, candi atau prasasti. Candi yang paling dikenal dari Kerajaan Sunda adalah Candi Cangkuang yang berada di Leles, Garut, Jawa Barat. Kehidupan budaya masyarakat Pajajaran sangat di pengaruhi oleh agama Hindu. Hasil budaya masyarakat Kerajaan Sunda berupa karya sastra, baik tulis maupun lisan juga jenis-jenis batik. Bentuk sastra tulis, misalnya Carita Parahyangan; sedangkan bentuk satra lisan berupa pantun, seperti Haturwangi dan Siliwangi. KERAJAAN MELAYU Kerajaan Melayu merupakan sebuah kerajaan Buddha yang berada di Pulau Sumatera, tepatnya di Pulau Swarnadwipa atau Swarnabumi yang oleh para pendatang disebut sebagai pulau emas yang memiliki tambang emas. Dari uraian I-tsing jelas sekali bahwa Kerajaan Melayu terletak di tengah pelayaran antara Sriwijaya dan Kedah. Jadi Sriwijaya terletak di selatan atau tenggara Melayu. Hampir semua ahli sejarah sepakat bahwa negeri Melayu berlokasi di hulu sungai Batang Hari. A. Kehidupan politik Daftar raja 1183 – Srimat Trailokyaraja Maulibhusana Warmadewa 1286 – Srimat Tribhuwanaraja Mauli Warmadewa 1316 – Akarendrawarman 1347 – Srimat Sri Udayadityawarman Pratapaparakrama Rajendra Maulimali Warmadewa 1375 -Ananggawarman Kerajaan Melayu mencapai puncak perkembangan pada masa pemerintahan Adityawarman. Wilayah kekuasaan nya mencakup seluruh pantai timur Sumatra. Hingga tahun 1347 M, Adityawarman memperluas wilayah kerajaan nya sampai Pagaruyung, Sumatra Barat. Perpindahan pusat pemerintahan Pada abad ke-7 berpusat di Minanga, Pada abad ke-13 berpusat di Dharmasraya, dan diawal abad ke 15 berpusat di Suruaso atau Pagaruyung. Pada tahun 692 M, Kerajaan Melayu ditaklukan Sriwijya. Namun, pada tahun 1275, kerajaan ini pulih kembali dengan menguasai Sriwijaya serta perdagangan di Selat Malaka. Raja Kertanegara dari Singasari melakukan Ekspedisi Melayu untuk menjalin persahabatan serta menggalang kekuatan militer bersama untuk membendung kemungkinan serangan dari bangsa Mongol. B. Kehidupan ekonomi Kerajaan Melayu memegang peranan penting dalam dunia pelayaran dan perdagangan antara India dan Cina dengan daerah-daerah Indonesia bagian Timur. C. Kehidupan sosial budaya Beberapa benda arkeologis yang ditemukan menunjukkan bahwa telah berlangsung aktifitas masyarakat yang berpusat di daerah Sungai Batang Hari. Temuan benda-benda keramik juga membuktikan bahwa penduduk Kerajaan Melayu telah hidup dengan tingkat budaya yang tinggi. Temuan arca-arca Budha dan candi juga menunjukkan bahwa, mereka merupakan masyarakat yang religius. Penduduk Kerajaan Melayu sebagian besar memeluk agama Buddha. Seorang pendeta dari India bernama Dharmapala didatangkan untuk mengajarkan agama ini. Sumber http///

Puncakkebesaran Demak terjadi pada masa pemerintahan Sultan Trenggono (1521-1546), karena pada masa pemerintahannya Demak memiliki daerah kekuasaan yang luas dari Jawa Barat sampai Jawa Timur. Sultan Trenggono melakukan penyerangan terhadap daerah-daerah kerajaan-kerajaan Hindu yang mengadakan hubungan dengan Portugis seperti Sunda Kelapa

KehidupanEkonomi kerajaan Pajajaran terbagi menjadi 2 aspek, yakni: Perdagangan Laut Kerajaan Padjajaran memiliki enam pelabuhan penting, yakni pelabuhan Banten, Pontang, Cigede, Tamgara, Kelapa Sunda Kelapa atau Jakarta sekarang, dan Ciamuk mungkin Pamanukan Sekarang. » Kehidupan Politik Kerajaan Medang Kamulan » Letak Geografis
Melemahnyastabilitas politik dan ekonomi yang dialami Kerajaan Kalingga membuat kerusuhan semakin banyak terjadi. Tindakan kriminal dan pelanggaran hukum semakin tak terkendali. Hal ini diakibatkan tidak adanya kepastian dari kerajaan terhadap rakyat dalam hal pemilihan stabilitas, sehingga kehidupan masyarakat semakin menurun. 10 Runtuhnya Kerajaan Majapahit di dorong oleh beberapa faktor, salah satunya adalah . A. perang saudara antara Pramodhawardani - Rakai Pikatan dengan Balaputeradewa B. perang Bubat antara kerajaan Majapahit dengan kerajaan Sunda Pajajaran C. penyerangan Raja Kertanegara dari kerajaan Singasari melalui ekspedisi Pamalayu

Kerajaanpajajaran adalah sebuah kerajaan hindu yang diperkirakan beribukotanya di pakuan (bogor) jawa barat. Adapun Raja-rajanya yaitu: 1. Maharaja Jayabhupati 2. Rahyang Niskala Wastu Kencana 3. Rahyang Dewa Niskala 4. Sri Baduga Maharaja 5. Hyang Wuni Sora 6. Ratu Samian atau Prabu Surawisesa 7.

Artikeldan Makalah perihal Kerajaan Tarumanegara: Sejarah, Peninggalan, Raja, Prasasti, Perkembangan, Sistem Politik, Militer, Ketatanegaraan, Runtuhnya, Kemunduran - Tarumanagara bangun sekitar masa ke-5 M di sekitar Bogor dan Bekasi, Jawa Barat.Rajanya yang populer berjulukan Purnawarman, seorang Indonesia. Fa-Hsien, seorang rahib Buddha dari Cina, menyebutkan adanya kerajaan To-lo-mo. Pada
KerajaanMajapahit adalah salah satu kerajaan di Indonesia yang berpusat di Jawa Timur yang pernah beridri antara tahun 1293 hingga 1527 M. Kerajaan Majapahit mencapai puncak kejayaan dengan hampir menguasai wilayah nusantara pada masa pemerintahan Hayam Wuruk yang berkuasa dari tahun 1350 hingga 1389 M. Kehidupan politik Kerajaan Majapahit banyak dilalui dengan pemberontakan dari orang
Sumberutama sejarah yang mengandung informasi mengenai kehidupan sehari-hari di Pajajaran dari abad ke 15 sampai awal abad ke 16 dapat ditemukan dalam naskah (Kondisi POLISOSBUD), yaitu Kondisi Politik (Politik-Pemerintahan) Kerajaan Pajajaran terletak di Jawa Barat, yang berkembang pada abad ke 8-16. Raja-raja yang pernah memerintah yOtG.
  • pkhm7xjanv.pages.dev/202
  • pkhm7xjanv.pages.dev/737
  • pkhm7xjanv.pages.dev/385
  • pkhm7xjanv.pages.dev/721
  • pkhm7xjanv.pages.dev/902
  • pkhm7xjanv.pages.dev/193
  • pkhm7xjanv.pages.dev/552
  • pkhm7xjanv.pages.dev/124
  • pkhm7xjanv.pages.dev/164
  • pkhm7xjanv.pages.dev/877
  • pkhm7xjanv.pages.dev/569
  • pkhm7xjanv.pages.dev/256
  • pkhm7xjanv.pages.dev/537
  • pkhm7xjanv.pages.dev/19
  • pkhm7xjanv.pages.dev/97
  • kehidupan politik kerajaan pajajaran